disampaikan kepada pasien, adalah :
a. Umum
• Cara minum obat sesuai anjuran yang tertera pada etiket atau brosur.
• Penggunaan obat tanpa petunjuk langsung dari dokter hanya boleh untuk penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas serta untuk masalah kesehatan yang ringan.
Waktu minum obat , sesuai dengan waktu yang dianjurkan :
• Pagi, berarti obat harus diminum antara pukul 07.00 - 08.00 WIB
• Siang, berarti obat harus diminum antara pk12.00 -13.00 WIB
• Sore, berarti obat harus diminum antara pukul.17.00-18.00 WIB
• Malam, berarti obat harus diminum antara pukul 22.00-23.00 WIB
Aturan minum obat yang tercantum dalam etiket harus di patuhi. Bila tertulis :
• 1 (satu) kali sehari, berarti obat tersebut diminum waktu pagi hari atau malam hari, tergantung dari khasiat obat tersebut.
• 2 (dua) kali sehari, berarti obat tersebut harus diminum pagi dan malam hari
• 3 (tiga) kali sehari, berarti obat tersebut harus diminum pada pagi, siang dan malam hari
• 4 (empat) kali sehari, berarti obat tersebut haus diminum pada pagi, siang, sore dan malam hari.
• Minum obat sampai habis, berarti obat harus diminum sampai habis, biasanya obat antiotika.
• Penggunaan obat bebas atau obat bebas terbatas tidak dimaksudkan untuk penggunaan secara terus – menerus.
• Hentikan penggunaan obat apabila tidak memberikan manfaat atau menimbulkan hal–hal yang tidak diinginkan, segera hubungi tenaga kesehatan terdekat.
• Sebaiknya tidak mencampur berbagai jenis obat dalam satu wadah
• Sebaiknya tidak melepas etiket dari wadah obat karena pada etiket tersebut tercantum cara penggunaan obat dan informasi lain yang penting.
• Bacalah cara penggunaan obat sebelum minum obat, demikian juga periksalah tanggal kadaluarsa.
• Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama.
• Tanyakan kepada apoteker di apotek atau petugas kesehatan di poskesdes untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap.
Khusus
Obat Oral (Obat Dalam)
• Pemberian obat oral (melalui mulut) adalah cara yang paling praktis, mudah dan aman. Yang terbaik adalah minum obat dengan air matang.
• Obat oral terdapat dalam beberapa bentuk sediaan yaitu tablet, kapsul, puyer dan cairan.
1.1. Petunjuk Pemakaian Obat Oral Untuk Dewasa Sediaan Obat Padat
• 1) Obat oral dalam bentuk padat, sebaiknya diminum dengan air matang
• 2) Hubungi tenaga kesehatan apabila sakit dan sulit saat menelan obat
• 3) Ikuti petunjuk tenaga kesehatan kapan saat yang tepat untuk minum obat apakah pada saat perut kosong, atau pada saat makan atau sesudah makan atau pada malam hari sebelum tidur.
– Misalnya : obat antasida harus diminum saat perut kosong, obat yang merangsang lambung, harus diminum sesudah makan, obat pencahar diminum sebelum tidur.
Sediaan obat larutan
• Gunakan sendok takar atau alat lain (pipet, gelas takar obat) jika minum obat dalam bentuk larutan/cair. Sebaiknya tidak menggunakan sendok rumah tangga, karena ukuran sendok rumah tangga tidak sesuai untuk ukuran dosis.
• Hati-hati terhadap obat kumur. Jangan diminum. Lazimnya pada kemasan obat kumur terdapat peringatan ”Hanya untuk kumur, jangan ditelan”
• Sediaan obat larutan biasanya dilengkapi dengan sendok takar yang mempunyai tanda garis sesuai dengan ukuran 5.0 ml, 2,5 ml dan 1,25 ml.
• Apabila dalam etiket tertulis :
Petunjuk Penggunaan Obat Oral Untuk Bayi / Anak Balita
• Sediaan cairan untuk bayi dan balita harus jelas dosisnya. Gunakan sendok takar yang tersedia didalam kemasannya.
• Berikan minuman kesukaan anak setelah minum obat yang terasa pahit/ kurang enak
Obat Luar
• Sediaan Kulit
Beberapa bentuk sediaan obat untuk penggunaan kulit, yaitu bentuk bubuk halus (bedak), cairan (lotion), setengah padat (krim, salep).
Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), sesudah dipakai wadah harus tetap tertutup rapat.
Cara penggunaan bubuk halus (bedak ) :
• Cuci tangan
• Oleskan/taburkan obat tipis–tipis pada daerah yang terinfeksi.
• Cuci tangan kembali untuk membersihkan sisa obat.
• Sediaan ini tidak boleh diberikan pada luka terbuka dan gunakan sampai sembuh, atau tidak ada gejala lagi.
Sediaan Obat Mata
• Terdapat 2 macam sediaan untuk mata, yaitu bentuk cairan (obat tetes mata) dan bentuk setengah padat (salep mata). Dua sediaan tersebut merupakan produk yang pembuatannya dilakukan secara steril (bebas kuman) sehingga dalam penggunaannya harus diperhatikan agar tetap bebas kuman.
• Apabila mengalami peradangan pada mata (glaukoma atau inflamasi), petunjuk penggunaan harus diikuti dengan benar.
• Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), hindari ujung wadah obat tetes mata terkena permukaan benda lain (termasuk mata) dan wadah harus tetap tertutup rapat sesudah digunakan..
Cara penggunaan :
• Cuci tangan.
• Tengadahkan kepala pasien; dengan jari telunjuk tarik kelopak mata bagian bawah.
• Tekan botol tetes atau tube salep hingga cairan atau salep masuk dalam kantung mata bagian bawah .
• Tutup mata pasien perlahan–lahan selama 1 sampai 2 menit.
• Untuk penggunaan tetes mata tekan ujung mata dekat hidung selama 1-2 menit; untuk penggunaan salep mata, gerakkan mata ke kiri-kanan, ke atas dan ke bawah
• Setelah obat tetes atau salep mata digunakan, usap ujung wadah dengan tisu bersih, tidak disarankan untuk mencuci dengan air hangat.
• Tutup rapat wadah obat tetes mata atau salep mata.
• Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
PERHATIAN
Sediaan Obat Hidung
Terdapat 2 macam sediaan untuk hidung, yaitu obat tetes
hidung dan obat semprot hidung.
Cara penggunaan obat tetes hidung :
• Cuci tangan.
• Bersihkan hidung
• Tengadahkan kepala
• Teteskan obat dilubang hidung
• Tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang hidung.
• Bilas ujung obat tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tisu kering.
• Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
• Cara penggunaan obat semprot hidung :
• Cuci tangan.
• Bersihkan hidung dan tegakkan kepala.
• Semprotkan obat ke dalam lubang hidung sambil tarik napas dengan cepat.
• Untuk posisi duduk : tarik kepala dan tempatkan diantara dua paha
• Cuci botol alat semprot dengan air hangat (jangan sampai air masuk ke dalam botol) dan keringkan dengan tissue bersih setelah digunakan.
• Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Sediaan Tetes Telinga
Hindarkan ujung kemasan obat tetes telinga dan alat penetes telinga
atau pipet terkena permukaan benda lain (termasuk telinga), untuk
mencegah kontaminasi
Cara penggunaan obat tetes telinga :
• Cuci tangan
• Bersihkan bagian luar telinga dengan ”cotton bud”
• Kocok sediaan terlebih dahulu bila sediaan berupa suspensi.
• Miringkan kepala atau berbaring dalam posisi miring dengan telinga yang akan ditetesi obat, menghadap ke atas.
• Tarik telinga keatas dan ke belakang (untuk orang dewasa) atau tarik telinga kebawah dan ke belakang (untuk anak-anak)
• Teteskan obat dan biarkan selama 5 menit.
• keringkan dengan kertas tisu setelah digunakan
• Tutup wadah dengan baik.
• Jangan bilas ujung wadah dan alat penetes obat.
• Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Sediaan Supositoria
Cara penggunaan supositoria :
• Cuci tangan
• Buka bungkus aluminium foil dan basahi supositoria dengan sedikit air.
• Pasien dibaringkan dalam posisi miring
• Dorong bagian ujung supositoria ke dalam anus dengan ujung jari.
• Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan .
• Jika supositoria terlalu lembek, sehingga sulit untuk dimasukkan kedalam anus, maka sebelum digunakan sediaan supositoria ditempatkan di dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum membuka bungkus kemasan aluminium foil.
Sediaan Krim/Salep Rektal
Cara penggunaan krim/salep rektal :
a. Tanpa aplikator
• Bersihkan dan keringkan daerah rektal,
• Masukkan salep atau krim secara perlahan ke dalam rektal
• Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan
b. Dengan menggunakan aplikator
• Hubungkan aplikator dengan wadah krim/salep yang sudah dibuka.
• Masukkan kedalam rektum
• Tekan sediaan sehingga krim/salep keluar.
• Buka aplikator, cuci bersih dengan air hangat dan sabun.
• Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Sediaan Ovula /obat vagina
• Cara penggunaan sediaan ovula denganmenggunakan aplikator :
• Cuci tangan dan aplikator dengan sabun dan air hangat, sebelum digunakan
• Baringkan pasien dengan kedua kaki direnggangkan
• Ambil obat vagina dengan menggunakan aplikator
• Masukkan obat kedalam vagina sejauh mungkin tanpa dipaksakan
• Biarkan selama beberapa waktu
• Cuci bersih aplikator dan tangan dengan sabun dan air hangat setelah digunakan.
No comments:
Post a Comment
comment nya jangan lupa yaaaaa...;-)