Total Pageviews

Monday 18 February 2013

Teh Herbal, Gargarisma, Tingtur, dan Ektrak


1. Teh herbal 

            Teh herbal adalah sebutan untuk ramuan bunga,  daun,  biji, akar, atau buah kering untuk membuat minuman yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Walaupun disebut "teh", ramuan atau minuman ini tidak mengandung daun dari tanaman teh (Camellia sinensis).
Contoh :

a. Teh Mint
    Bahan-bahan membuat teh mint : 
  • Daun mint 4 lembar
  • Air panas 1 cangkir
Cara membuat teh mint :
  1. Cuci daun mint hingga bersih
  2. Setelah dicuci masukkan kedalam cangkir kemudian tuangi air panas.
  3. Minum selagi hangat
Khasiat teh mint : 1. Menyegarkan tubuh
                             2. Mengobati gangguan perut

b. Teh Serai
     Bahan-bahan membuat teh serai :
  • Batang serai 1 batang
  • Air panas 1 cangkir
Cara membuat teh serai : 1. Cuci serai hingga bersih lalu iris halus.
                                         2. Masukkan serai kedalam cangkir, lalu tuangi air panas.
                                         3. Minum selagi hangat.

Khasiat teh serai : 1. Manghangatkan badan
                              2. Melancarkan sirkulasi darah
                              3. Mengurangi gejala flu

c. Teh Jahe
    Bahan-bahan membuat teh jahe : 

Tanaman Obat Tradisinal Untuk Penyakit Diabetes, Hipertensi, Hipotensi, dan Demam

1. Diabetes melitus

            Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin dan atau kerja insulin, sehingga terjadi abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

a. Pare (Momordica charantia)
            Pare atau paria adalah sayuran tropis dibudidayakan secara luas di Asia, Afrika dan Amerika Selatan, dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat diabetes. Pare mengandung steroid saponin yang dikenal sebagai charantin, peptida yang menyerupai insulin. Senyawa aktif ini meningkatkan regenerasi sel-sel, merangsang sekresi insulin di pankreas, dan merangsang penyimpanan glikogen di liver yang secara keseluruhan berdampak menurunkan gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
            Cara penggunaan buah pare untuk obat diabetes :
a.      Cara pertama : Bersihkan 1 buah pare atau paria ukuran sedang, lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sekali 2 hari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama minimal 2 minggu.
b.      Cara kedua : Sediakan 200 gram biji pare, kemudian biji pare disangrai sampai kering dan ditumbuk halus. Setelah dingin disimpan dalam toples. Cara pemakaiannya seduh 10 gram bubuk biji pare dengan air matang untuk diminum 2 kali sehari.

b. Bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.)
            Hampir semua bagian dari pohon bungur bisa dijadikan obat untuk diabetes melitus. Tetapi yang terbaik adalah daunnya yang sudah tua. Cara membuatnya adalah 30 gram daun bungur tua yang masih segar dari bungur berbunga ungu direbus dengan 150 ml air selama kurang lebih satu jam. Hasil rebusan dibagi menjadi tiga bagian yang sama dan diminum tiga kali sehari. Ramuan ini diminum satu jam sebelum makan dan diminum sampai diabetes melitus atau kencing manis sembuh.

c. Salam (Eugenia polyantha Wight.)
            Selain sebagai bumbu masakan, daun salam bisa dijadikan alternatif pengobatan  diabetes melitus atau kencing manis karena daun salam bisa menetralkan kadar gula dalam darah.
          Caranya : Rebus 75-100 g daun salam dengan tiga gelas air. Direbus hingga airnya tersisa setengahnya. Dinginkan air rebusan dan saring, minum tiga kali sehari, masing-masing setengah gelas. Ramuan ini diminum terus-menerus hingga kadar gula darah menjadi netral. Ramuan harus diganti tiap dua hari sekali dengan yang baru.

d. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees)
            Sambiloto merupakan tanaman terna semusim yang masuk ke dalam familia  Achanthaceae. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat diabetes adalah daun.
            Caranya :

Sunday 17 February 2013

INFUSA (INFUS), DEKOKTA, dan SIMPLISIA


INFUSA (INFUS)
            Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.
            Pembuatan Campur Simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90O C sambil sekali-sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infus yang dikehendaki.
            Infus Daun Sena dan infus simplisia yang mengandung minyak atsiri, diserkai setelah dingin. Infus Daun Sena, infus Asam Jawa dan infus simplisia lain yang mengandung lendir tidak boleh diperas. Asam Jawa sebelum dibuat infus dibuang bijinya dan diremas dengan air hingga diperoleh masa seperti bubur, buah adasmanis dan buah adas harus dipecah dahulu.
            Pada pembuatan infus Kulit Sena ditambahkan larutan asam sitrat P 10% dari bobot bahan berkhasiat. Pada pembuatan infus simplisia yang mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan larutan natrium karbonat P 10% dari bobot simplisia. Kecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera di bawah, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10% simplisia. Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut, digunakan sejumlah yang tertera.

Kulit Kina..............................................................6 bagian
Daun Digitalis.......................................................0,5 bagian
Akar Ipeka......................................................... 0,5 bagian
Daun Kumiskucing.............................................. 0,5 bagian
Sekale Kornutum...................................................3 bagian
Daun Sena.............................................................4 bagian
Temulawak ...........................................................4 bagian

DEKOKTA
            Dekokta adalah

Contact Form

Name

Email *

Message *