Total Pageviews

Friday 27 January 2012

Penyimpanan Bahan Makanan

Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari 6 prinsip higiene dan sanitasi makanan. Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang banyak (untuk katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan tersebut. Adapun tata cara penyimpanan bahan makanan yang baik menurut higiene dan sanitasi makanan adalah sebagai berikut:
A. Suhu penyimpanan yang baik
Setiap bahan makanan mempunyai spesifikasi dalam penyimpanan tergantung kepada besar dan banyaknya makanan dan tempat penyimpanannya. Sebagian besar dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Makanan jenis daging, ikan, udang dan olahannya
    • Menyimpan sampai 3 hari : -50 sampai 00 C
    • Penyimpanan untuk 1 minggu : -190 sampai -50 C
    • Penyimpanan lebih dari 1minggu : dibawah -100 C
  2. Makanan jenis telor, susu dan olahannya
    • Penyimpanan sampai 3 hari : -50 sampai 70 C
    • Penyimpanan untuk 1 minggu : dibawah -50 C
    • Penyimpanan paling lama untuk 1 minggu : dibawah -50 C
  3. Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1 minggu yaitu 70 sampai 100 C
  4. Tepung, biji-bijian dan umbi kering pada suhu kamar (250C). 
Read moreeeee....

Sistem Sirkulasi


Sistem sirkulasi atau sistem peatdiri atas suredaran dibagi menjadi 2, yaitu : sistem peredaran darah dan sisitem peredaran limfa (getah bening).
Sistem pembuluh darah terdiri atas : Jantung adalah sebuah organ yang memompa darah, arteri adalah yang membawa darah ke organ-organ dan jaringan-jaringan, kapiler adalah saluran kecil yang beranastomose, membelah diri, dan menyediakan diri untuk pertukaran berbagai zaty antara darah dan jaringan, dan vena yang mengembalikan darah ke jantung.
Sistem Pembuluh Darah
Beberapa komponen sistem pembuluh darah semua mempunyai selaput yang serupa dan kontinu yang terdiri dari suatu lapisan tunggal sel endotel. Pada kapiler, lapisan endotel merupakan komponen struktural utama dindingnya. Pada jantung, arteri dan vena, pada selaput tadi diberikan lapisan tambahanberupa otot dan jaringan penyambung.
Kapiler
Kapiler merupakan pipa endotel yang mempunyai diameter 7 sampai 9 milimikron. Membentuk anyaman yang penyebarannya berkaitan dengan kegiatan metabolisme jaringan atau organ di mana mereka terdapat.
Dinding kapiler terdiri atas suatu lapisan tunggal sel-sel endotel, terpisah dari suatu lapisan tipis jarngan penyambung oleh suatu membran basal. Sel-selnya tersusun sedemikian rupa sehingga sumbu panjang mereka sejajar dengan sumbu panjang kapilernya. Sitoplasmanya jernih atau bergranula halus. Nukleusnya agak lonjong dan terletak sentral. Sel-selnya lebih tebal di daerah nukleus, dan dalam preparat terfiksasi, nukleusnya tampak mengembung ke dalm lumen.
Kapiler terbungkus oleh suatu selubung tipis serta kolagen atau retikuler dan suatu lapisan terputus-putus dari sel-sel perikapiler. Membran basal terdiri atas suatu lamina basal, bahan amorf dan serat-serat retikuler halus. Sel-sel perikapiler meliputi fibroblas, hitiosit, dan perisit.Perisit adalah sel yang bercabang tak teratur yang menyerupau fibroblas. Perisit terbungkus oleh suatu lamina basal dan tersebar pada jarak antara sepanjang dinding kapiler.
Jenis kapiler kontinu terdapat di beberapa tempat seperti paru-paru, otot, dan kulit. Sitoplasma dari sel endotelnya tebal di daerah nukleus, tetapi menipis di daerah lain. Mengandung organel yang umum untuk banyak sel lainnya, serta sejumlah besar gelembung pinosit. Gelembung-gelembung itu terjadi karena invaginasi membran sel selama proses minumnya sel yang dikenal sebagai pinositosis.
Jenis kapiler yang berjendela terdapat di daerah-daerah seperti vilus usus, glomerulus, ginjal, dan kelenjar endokrin, organ-organ dimana terdapat pertukaran luar antara darah dan cairan ekstraseluler. Beberapa dari sel-sel endotel terikat menjadi satu dalam susunan ujung bertemu ujung yang relatif sederhana, lain-lain sel endotel bertumpang-tindih untuk membentuk sambungan miring atau berbentuk huruf S.
Kapiler sinusoidal mempunyai diameter yang lebih besar daripada kapiler biasa dan terdapat dalam kelenjar endokrin, seperti tiroidea, pituitary, dan korteks adrenal. Sel-sel endotel mengecil mempunyai pori0pori, dan terbungkus oleh suatu adventisia (selaput)tipis. Sinusiod terdapat dalam organ-organ seperti hati, limpa, dan organ-organ pembentuk darah. Sel-sel pelapisnya bersifat fagositis dan termasuk sistem retikulo endotel.
Kapiler dan venula (venula kecil) bertanggungjawab terhadap petukaran yang terjadi antara darah dan jaringan sekelilingnya. Venula tampak teristimewa peka terhadap zat-zat seperti bradykinin yang mempeertinggi perlintasan makromolekul dari alas kapiler ke dalam cairan jaringan, dan kebocoran di tempat ini tampaknya sangat menunjang pembangunan cairan (edema) yang disebabkan oleh zat-zat ini.
Arteri
Arteri tersusun dari tiga selaput atau tunikum :
Selaput dalam atau intima terdiri atas pelapis dalam endotel, suatu lapisan antara jaringan penyambung, dan suatu lapisan luar dari jaringan elastis.
Suatu selaput tengah atau media terutama terdiri atas sel-sel otot polos yang tersusun secara sirkuler bercampur dengan berbgai jumlah jaringan penyambung.
Suatu selaput luar atau adventisia hampir melulu tersusun dari jaringan kolagen dan elastis.
Arteriola dan arteri kecil
Intimanya terdiri dari suatu lapisan endotel dan suatu membran elastis dalam yang menipis. Medianya tersusun atas salah satu dari lima lapisan sel-sel otot polos dengan beberapa serat elastis yang perpencar. Adventisia lebih tipis daripada media dan teridri atas serat-serat elastis dan kolagen yang tersusun secara longgar yang berbaur dengan jaringan penyambung sekitarnya. Arteriola menunjukkan meskipun dalam bentuk yang makin menipis, ketiga selaput yang merupakan sifat khas untuk arteri.
Arteri kecil
Biasanya adalah arteri yang menghubungka arteriola dengan arteri berukuran sedang. Adventisia mengandung serat-serat elastis berbatasan dengan permukaan luar media. Bila pembuluh-pembuluh ini meningkat dalam diameter, mereka menunjukkan semua sifat struktural yang terdapat pada arteri berukuran sedang. Suatu intima dengan suatu membran elastis dalam, media otot bercampur dengan serat-serat elastis, dan suatu adventisia jaringan penyambung yang menunjukkan suatu membran elastis dalam dan luar.
Arteri sedang
Kebanyakan dari arteri tersebut seperti arteri aksiler, mesentrium, limpa, dan radial termasuk kelompok arteri sedang. Arteri-arteri ini mempunyai dinding yang relatif tebal yang disebabkan oleh sejumlah besar otot yang terdapat dalam media. Dinding pembuluh darah arteri itu tersusun dari 3 lapisan yang jelas,yaitu :
Lapisan yang paling dalam atau intima terdiri atas sel-sel endotel yang berada di atas lapisan intermedier yang tersusun dari serat-serat elastis, kolagen halus, dan fibroblas terpencar, serta suatu membran elastis dalam yang etrdiri dari ban berjendela tebal, yang pada beberapa pembuluh terbelah dan tampak rangkap-2. Membran ini mempunyai kontak erat dengan batas dalam medianya.
Merdia, lapisan yang paling tebal, terdiri atas 20-40 lapisan serat otot yang tersusun melingkar. Antara serat-serat otot terdapat sejumlah kecil dan bervariasi dari serat-serat kolagen retikuler dan elastis, dan fibroblas. Pada pembuluh-pembuluh yang berukuran besar terdapat suatu anyaman serat-serat elastis, membran elastis luar bertempat pada sambungan media dan adventisia.
Adventisia tersusun dari selaput tebal jaringan penyambung yang etrdiri atas serat-serat kolagen dan elastis yang untuk sebagian besar tersusun dalam arah membujur. Serat-serat elastisnya terletak berbatasan dengan media sedangkan bagian luar adventisia berbaur dengan jaringan penyambung sekitarnya.
Aorta (arteri jenis elastis)
Intima aorta dilapisi dengan sel endotel poligon pendek. Di bawah lapisan ini terdapat suatu lapisan yang mengandung serat-serak kolagen dan elastis halus dan juga beberapa fibroblas terpencar. Bagian yang lebih dalam dari intima mengandung otot kolagen maupun otot yang berorientasi membujur serta serat elastis. Membran elastis dalam terdiri atas dua atau lebih lamel yang berbaur dengan membran-membran serupa dari interna dan media.
Selaput kedua atau media merupakan lapisan yang jauh lebih tebal yang hampir merupakan empat per lima dari tebal dindingnya. Terdiri dari campuran otot polos dan serat-serat elastis yang tersusun dalam lingkaran. Serat-serat ototnya terbungkus atau dikelilingi oleh serat-serat retikuler halus.
Adventisia merupakan suatu selaput jaringan penyambung yang tipis menurut bandingan. Serat-serat elastis terpusat pada batas luar media dan membentuk membran elastis luar. Serat-serat kolagen bercampur dengan serat-serat jaringan penyambung mengelilingi pembuluh dan tersusun dalam spiral membujur. Dalam adventisia dan bagian luar media terdapat pembuluh makanan kecil (vasa vasarum) dan saraf (nervi vasarum).
Vena
Vena yang digunakan oleh darah untuk kembali ke jantung mempunyai dinding yang sebagian besar terdiri atas jaringan penyambung kolagen, dengan serat otot dan serat elastis yang jauh kurang mencolok daripada dalam dinding arteri.
Vena kecil dan venula
Terdapat dalam jaringan penyambung organ-organ. Penambahan pertama pada endotel yang mengubah pembuluh itu dari suatu kapiler menjadi venula bukanlah serat-serta otot melainkan serat-serat kolagen.

Pembuluh-pembuluh yang lebih besar dari kelompok ini mem[unyai 3 pelapis: intima yang terdiri dari endotel, serat kolagen subendotel, dan serat elastis yang terpencar. Serat elastis ini tidak membentuk suatu membran yang lengkap dan tidak terdapat dalam jumlah yang menimbulkan kerutan-kerutan pada tepi lumen. Adventisia yang terdiri atas jaringan kolagen merupakan yang paling tebal dari ketiga selaput itu.
Vena sedang
Memperlihatkan sifat-sifat yang istimewa. Adventisia serat-serat kolagen merupakan yang paling tebal dari selaputnya. Otot media dan jaringan elastis dari intima meningkat dalam jumlah, tetapi tidak terdapat dalam membran elastis dalam.
Dalam beberapa vena dari kelompok ini terdapat serat otot membujur pada intima dan adventisia. Pada adventisia juga terdapat suatu lapisan lengkap serat-serat otot membujur yang terletak dekat dengan serat-serat otot lingkaran dari media.
Vena besar
Menunjukkan peningkatan jumlah otot membujur pada adventisia dan sedikit peningkatan jaringan elastis dalam intima. Akan tetapi, jaringan elastis ini tidak begitu menyolok, bahkan vena yang terbesar sekalipun seperti pada arteri kecil. Otot melingkar dari media mengecil pada vena dari kelompok ini dan sama sekali tidak ada pada bebetrapa dari mereka itu.
Beberapa vena, khususnya vena kaki dan lengan juga mempunyai katup-katup. Mereka terdiri dari membran jaringan penyambung yang tipis. Permukaan katup itu tertutup oleh endotel yang tercermin dari permukaan intima.
Jantung
Jantung merupakan bagian yang terspesialisasi dari sistem vaskuler dan berkembang dari pembesaran dua vena pada embrio. Mempunyai 3 lapisan yaitu :
Endokardium
Bersesuaian dengan intima dari pembuluh, meliputi suatu pelapis endotel dan suatu lapisan subendotel yang relatif tebal, yang tersusun dari jaringan penyambung, otot polos, dan serat-serat elastis. Katup-katup jantung adalah lipatan dari endokardium di mana unsur-unsur fibroelastisnya mencolok.
Suatu lapisan subendotel dari jaringan penyambung longgar yang mengikat endokardium pada myokardium yang terletak di bawahnya. Lapisan itu mengandung sejumlah besar pembuluh darah, saraf, dan cabang-cabang dari sistem penghantar ke jantung.
Myokardium
Myokardium atau lapisan otot merupakan persesuaian untuk media dari pembuluh. Tersusun dari betkas-berkas otot yang Saling melilit. Dalam atrium, serat-serat ototnya tersusun dalam berkas-berkas yang membentuk suatu struktur yang menyerupai kisi-kisi. Jaringan penyambung menempati ruang di antara otot-otot itu.
Otot jantung tersusun dalam lembaran-lembaran yang terbungkus ventrikula dan atrium dengan membentuk spural. Sebagian besar dari serat-serat ini terikat pada kerangka jantung. Suatu struktur pendukung sentral untuk jantung.
Epikardium
Epikardium adalah bagian viseral dari kantong perikardial yang membungkus jantung. Penurtupnya terdiri atas suatu lapisan tunggal dari sel-sel mesotel pipih. Betbatasan dengan dan di bawah sel-sel mesotel pipih. Berbatasan dengan dan di bawah sel-sel mesotel terdapat suatu lapisan berserat yang mengandung serat elastis yang terpencar. Epikardium terikat pada myokardium dengan suatu lapisan jaringan penyambung areolar vaskuler yakni lapisan subeperikardial.
Katup-katup Jantung
Katup-katup atrioventrikuler, trikuspid dan mitral terdiri atas reduplikasi endokardium dan suatu lempengan jaringan penyambung yang berawal dari krah (collar) jaringan ulet berserat yang mengelilingi akar-akar pembuluh utama (annulus fibroblas) dan diperkuat oleh untaian dari jaringan ligamen padat.
Inti katup terdiri dari jaringan padat menyerupai tulang rawan yang mengandung sel-sel berbentuk bulat. Inti jaringan penyambung tertembus oleh “chordae tendineae” berserat yang mengikat daun-daun katup pada otot-otot papiliar dari ventrikulus. Selipan kecil otot menembus ke dasar katup.
Kerangka Jantung
Terdiri dari jaringan penyambung padat dan berfungsi sebagai tempat pengikat katupnya. Ada 3 komponen: annuli fibrosa, trigona fibrosa, dan septum membranaccum. Annuli fibrosi membungkus tempat asal aorta, arteri paru-paru, dan saluran atrioventrikulum. Trigona fibrosa terdiri dari jaringan berserat yang terletak antara foramina arteri dan saluran-saluran atrioventrikulum. Septum membraneum merupakan bagian membran dari septum interventrikulum dan berfungsi sebagai pengikat untuk beberapa serat otot jantung.


Sistem Limpa
Sistem limpa terdir darin kapiler dan pembuluh limpa, tetapi tidak sama dengan sistem pembuluh darah, karena ia tidak membentuk lingkaran yang lengkap sempurna, di mana cairannya berangkat dan kembali ke suatu organ sentral penggerak.
Kapiler limpa melaui secara buta dalam jaringan penyambung, dari mana mereka mengumpulkan cairan jaringan. Cairan ini berjalan sebagai limpa dari kapiler ke pembuluh yang lebih besar yang mengumpul menjadi satu untuk akhirnya membentuk duktus torakikun dan sakuran limpa kanan.Duktus torakikus merupakan yang terbesar dari dua saluran itu, karena ia sendiri yang menerima buangan limpa dari abdomen (perut).
Pembuluh limpa berdinding tipis dan kurang mencolok dibanding dengan pembuluh darah. Struktur dari saluran limpa yang lebis besar paling dekat menyerupai vena, tetapi tidak tersisi darah melainkan suatu koagulum granuler yang mengandung beberapa limfosit.
Pembuluh limpa yang besar tersusun dari 3 pelapis:
Suatu intima jaringan endotel dan subendotel
Suatu media dari otot lingkaran dengan sedikit jaringan elastis
Suatu adeventisia dari jaringan penyambung longgar dengan berkas-berkas terpencar otot membujur.

Sistem Respirasi


Secara fungsional, saluran pernafasan dapat dibagi dalam bagian penghantar, yang terdiri dari rongga-rongga dan pipa-pipa yang membawa udara dari luar tubuh ke semua bagian paru-paru, dan suatu bagian pernapasan yang terdiri dari bagian-bagian di dalam paru-paru dimana terjadi pertukaran gas antara udara dan darah.
Secara anatomis, jalan lalu-lintasnya terdiri dari bangunan-bangunan di luar paru-paru (hidung, nasofaring, larink, trakea, dan bronki utama) dan di dalam paru-paru (bronki kecil, bronkioli, bronkioli terminal). Setiap bronkiolus terminal berakhir dalam beberapa bronkiolus pernapasan yang menjadi tanda tempat masuk ke dalam bagian pernapasan dari paru-paru. Tiap bronkiolus pernapasan bercabang menjadi dua sistem saluran-saluran alveolar dan alveolus-slveolus di mana terjadi pertukaran gas.
Secara embriologi, primodium saluran pernapasan lahir sebagai tunas kecil dari dinding ventral usus depan. Dengan mulainya pernapasan pada saat kelahiran, ujung-ujung dari bronkiolus terminal itu berkembang menjadi saluran alveoler dan alveolus-slveolus, dan enam pasang cabang lagi ditambahkan.
Pernapasan, merentangkan paru-paru dan memelihara jalan udara yang lemah ini tetap terbuka, penguatan dindingnya kemudian tidak lagi diperlukan. Adanya tekanan otot dikendalikan oleh sistem saraf parasimpatik, dan perubahan-perubahan dalam tekanan selama batuk dan udara dingin, bekerja sebagai alat protektif untuk jalan lintas paru-paru.
Fungsi pernapasan meliputi pertukaran gas anrata cairan jaringan, plasma, dan ruang-ruang udara dalam paru-paru. Udara dalam sistem pernapasan harus dibasahi, disaring, dan dipanasi untuk memungkinkan berfungsinya bagian-bagian komponennya dengan baik. Sekresi yang sama bekerja untuk membasahi udara dan juga melarutkan molekul-molekul tertentu, yang diamati sebagai bau dengan banruan organ pencium (organ olfactory) dalam jalan lintasan hidung. Organ pembau berfungsi untuk memperingatkan organismenya tentang adanya zat-zat beracun dalam udara.
Bagian atas saluran pernapasan
Jalan lalu-lintas Hidung
Hidung terdiri dari dua jalan lalu-lintas yang terpisah oleh sekat hidung (nasal septum) yang mengandung tulang rawan. Tiap jalan lalu-lintas dimulai dari lubang hidung luar (eksternal nares) sebagai suatu infleksi (pembengkokan) epitel berlapis gepeng yang berkeratin dari sayap (alae) hidung. Bagian yang terinfleksi membentuk vestibule (serambi muka)  yang tertutup oleh banyak rambut (vibrissae). Di daerah ini juga terdapat kelenjar sebakeosa dan sejumlah besar kelenjar keringat.
Papila-papila jaringan penyambung adalah dalam dan dapat dilihat kelenjar serosan dan mukosa campuran yang terpencar. Di daerah posterior dari vestibule, epitelnya menjadi non keratin, atau hanya membentuk bintik-bintik kecil epitel keratin yang tidak berambut. Yang terakhir ini menunjukkan awal dari bagian jalan hidung yang disebut bagian pernapasan yang pada gilirannya berakhir dalam suatu lubang kecil yang disebut koana yang menuju ke nasofaring.
Bagian pernapasan dari tiap jalan hidung meliputi sinus-sinus organ pencium, ketiga konka, termasuk meatus-meatus, dan permukaan atas dari langit-langit keras. Lamina propria yang ada di bawahnya yang tersusun dari serat-serat elastis dan kolagen, menempel pada perikordium tetangganya. Selaput sinus menampakkan dua atau tiga deretan nukleus dan beberapa sel piala (goblet).
Nasofarings
Pada bagian-bagian nasofarings yang tidak mempunyai kontak dengan permukaan lainnya, epitelnya berupa berlapis toraksemu, bersilia, dan lamina proprianya mengandung kelenjar-kelenjar campuran atau seromukosa. Pada zona-zona peralihan tertentu, mungkin terdapat epitel berlapis torak tetapi ia tidak mudah dibedakan dari jenis berlapis-semu. Pada bagian atas dan belakang dari nasofarings terdapat banyak agregasi (kumpulan) sel-sel limfoid yang mungkin merupakan perluasan dari tonsila-tonsila farings atau adenoid.
Agregasi serupa yang membentuk tonsila tuba dijumpai di sekeliling tempat masuknya tuba eustachius ke dalam nasofarings. Kira-kira dibawah tempat terdapatnya tonsila, dinding belakang nasofarings tertutup dengan epitel berlapis gepeng tanpa keratinisasi, dengan sejumlah besar papila rendah. Permukaan atas langit-langit lunak dan uvula juga mempunyai epitel berlapis gepeng tanpa keratinisasi.
Larings
Bagian paling atas dari larings dikenal sebagai epiglotis. Permukaan lingual atau permukaan depan dari epiglotis ini tertutup dengan epitel berlapis gepeng tanpa keratinisasi dan mempnuyai banyak kelenjar seromukosa dalam lamina proprianya, khususnya dekat sambungan dengan dasar lidah.
Bagian atas permukaan belakang epiglotis tertutup dengan epitel berlapis gepeng tanpa keratinisasi yang berbaur ke dalam zona peralihan dan tampak sebagai epitel torak berlapis bersilia. Bagian bawah permukaan belakang mempunyai epitel torak berlapis semu yang bersilia, yang menampakkan sel-sel piala dan dekat dasar terlihat tunas-tunas gepeng (taste buds) yang terpencar.
Lamina proprianya meliputi beberapa unit mukosa dan serosa. Daerah antara kedua permukaan itu diduduki oleh tulang rawan yang luas sekali dan mengandung beberapa serat elastis tebal yang disebut tulang rawan elastis. Pada epiglotis beberapa hewan tulang rawannya dapat mempunyai suatu zona sentral yang terinvasi oleh sel-sel lemak. Akan tetapi tidak terdapat perikondria dalam zona invasi itu.
Epitel dari tali vokal (vocal cord) yang sebenarnya adalah dari jenis berlapis gepeng tanpa keratinisasi dan tidak mempunyai kelenjar lendir dalam lamina proprianya. Di sebelah atas dan bawah tali-tali vokal, epitelnya merupakan jenis torak berlapis-semu bersilia dengan sel-sel piala dan banyak kelenjar lendir terdapat dalam lamina proprianya. Di daerah ini kadang-kadang dijumpai beberapa petak jenis berlapis gepeng.
Bagian bawah saluran pernapasan
Trakea
Trakea terdiri dari mukosa, submukosa, dan suatu lapisan tulang rawan dan otot yang bersesuaian dengan muskularis dari saluran pencernaan.
Mukosa terdiri dari :
Suatu epitel berlapis torak-semu bersilia dengan sejumlah besar sel-sel piala yang dibatasi oleh membran dasar yang mencolok yang merupakan bagian dari lamina propria yang terutama terdiri dari jaringan retikuler atau areoler yang mengandung banyak serat elastis. Di pinggiran luar lamina propria, serat-serat elastis kasar tersusun secara membujur untuk membentuk suatu membran atau lamina elastik yang relatif padat. Pada epitel dijumpai petak-petak kecil jenis berlapis gepeng.
Submukosa
Merupakan jaringan areolar. Ia mengandung sel-sel lemak, pembuluh darah, dan bagian-bagian sekresi dari kelenjar-kelenjar campuran dengan beberapa unit memeperlihatkan bulan sabit serosa yang mencolok.
Pada irisan melintang, trakea tulang rawan
Tampak sebagai suatu bulan sabit tunggal berbentuk C atau U dengan ujung atau canggahnya yang terbuka ke arah belakang esofagus. Di daerah antara tulang rawan itu terdapat pita membujur dari jaringan penyambung padat yang ulet, yang berbaur dengan perikondria dari tulang rawan itu. Pada hewan-hewan tua beberapa tulang rawan dapat terlihat mengandung serat atau tampak mengapur sebagaian.
Bronkus
Bronkus-bronkus ekstrapulmoner (di luar paru-paru) atau bronkus-bronkus primer, secara histologis adalah identik dengan trakea dalam semua rincian praktis kecuali besarnya. Dalam paru-paru, tulang rawan bronkus itu tersusun dalam suatu rangkaian plat berbentuk bulan sabit yang saling bertumpang tindih, yang sepenuhnya melingkari struktur itu.
Bronkus-bronkus intrapulmoner (di dalam paru-paru) berbeda dari trakea yaitu :  Membran elastis dari lamina propria trakea diganti dengan suatu lapisa otot polos yang melingkari epitel dan lamina propria yang elastis dan mengandung serat. Kelenjar mukosa dan seromukosa lebih banyak terdapat dan lebih luas penyebarannya di dalam bronkus-bronkus daripada di trakea dan sering meluas menembus otot dan di antara plat-plat tulang rawan yang berbatasan. Tulang rawan tunggal yang berbentuk bulan sabit diganti oleh gelangan konsentris dari bulan sabit yang saling bertumpang-tindih. Ini akhirnya diganti oleh kumpulan tulang rawan kecil tak teratur yang makin mengecil sampai tubula-tubula kehabisan tulang rawan.
Bronkiolus
Bronkiolis tidak mengandung kelenjar atau tulang rawan. Lumennya dilapisi oleh epitel selapis torak bersilia yang tidak mempunyai sel-sel piala. Lamina proprianya elasts dan tpis dan dikelilingi oleh pita-pita oto polos yang terpilin longgar dari jenis yang sama dengan yang terdapat dalam bronkus. Dalam bagian pertama dari bronkiolus pernapasan epitelnya dari jenis torak rendah bersilia atau jenis kubus. Pada sebelah distal, epitelnya menjadi kubus tidak bersilia. Lamina proprianya merupakan suatu lapisan tipis dari serat-serat retikuler, kolagen dan elastis yang berhamburan.
Pita-pita ototnya yang berbentk spiral mencolok sekali, tetapi diantara pita-pita otot yang berbatasan di daerah tiadanya lamina propria, dapat dilihat dinding-dinding tipis yang tersusun dari epitel selapis kubus yang bertumpu pada beberapa serat elastis berpilin. Di samping itu, alveolus pernapasan dapat tumbuh sebagai kantung-kantung tubula dinding itu. Dekat dengan ujung akhir mereka, bronkiolus pernapasan melebar dan melahirkan dua atau lebih saluran alveolar.
Saluran alveolar adalah serupa dengan bronkiolus pernapasan yang merupakan tempat darimana mereka bercabang. Dinding salurannya mempunyai begitu banyak lubang ke dalam alveolus-alveolus sehingga dinding itu tampak tidak kontinu. Sedikit sekali dari serat-serat otot spiral yang bercabang itu terlihat sekeliling lubang yang menuju ke dalam alveolus atau kamar-kamar yang menuju ke alveolus itu.
Alveolus
Dalam alveolus paru-paru terdapat epitel pernapasan dan jaringan elastis. Ketika pernapasannya dimulai, pada saat kelahiran, beberapa dari epitel memanjang ke dalam bentuk plat-plat tipis yang telah dilukiskan sebelumnya dalam pembahasan ini. Akan tetapi, sudut-sudut antara alveolusnya, tersisa daerah dimana sel-selnya tidak pipih. Jaringan penyambung sekelilingnya mengecil menjadi suatu anyaman serat elastis dan beberapa fibrosa diantara alveolusnya.
Pada mikroskop cahaya dapat diamati adanya kapiler-kapiler dan jaringan penyambung antaa ruang udara dari alveolus-alveolus yang berbatasan. Struktur halus dari dinding alveolar sekarang telah dipecahkan dan telah ditunjukkan terdiri dari 3 jenis dasar sel, yaitu :
Sel yang paling besar jumlahnya dari dinding alveolar adalah sel endotel dan kapiler. Nukleus dari sel-sel ini biasanya lebih kecil dan lebih memanjang daripada nukleus sel-sel epitel.
Sel epitel tipis yang memanjang (sel-sel alveolar gepeng) berpautan tepat satu sama lain dan membentuk suatu lapisan kontinu dari ruang-ruang alveolar. Lapisan ini begitu tipis sehingga tidak terlihat pada tingkat mikroskop cahaya. Sitoplasmanya tidak mempunyai retikulum endoplasma tetapi mengandung berbagai organel lainnya.
Sel alveolar besar ternyata epitel. Mereka kubus atau bulat dan lebih sedikit daripada sel alveolar gepeng. Biasanya terdapat pada sambungan dinding-dinding beberapa alveolus, tetapi dapat juga merupakan bagian dari kantung udara. Mereka jauh lebih besar daripada sel epitel gepeng.
Dinding antara udara alveolar dan darah adalah luar biasa tipis dan terdiri dari endotel kapiler, suatu ruanh jaringan penyambung, membran dasar dari kapiler dan epitel alveolar. Pada irisan alveolus yang lebih tebal, lamina basal dari kapiler dan sel-sel epitel terpisah oleh serat-serat retikuler dan elastik yang cenderung meningkatkan kelenturan dindingnya. Fibroblas dan sel-sel lain dapat dijumpai dalam bagian-bagian dinding yang paling tebal. Unit fungsional paru-paru adalah bronkiolus pernapasan dengan saluran alveolar dan alveolus terminalnya yang bercabang.

Cara Membuat Template Melalui Template Designer


Blogger Template designer merupakan layanan yang disediakan Blogger (Blogspot). Fitur baru yang canggih ini dapat dengan mudah digunakan untuk membuat tampilan templatenya sendiri, bahkan  bagi pengguna pemula sekalipun. Dengan adanya fasilitas ini, pengguna dapat dengan mudah mengekspresikan blognya dengan tampilan dan desain yang dikehendaki.
Untuk dapat menggunakan Blogger Template Designer, berikut ini langkah-langkahnya :
1. Masuklah ke dalam menu Design pada akun Blogspot milik Anda, setelah itu masuk ke dalam Template Designer dengan cara mengklik opsi Template Designer.
2. Setelah itu Anda akan dibawa masuk ke dalam halaman untuk membuat tampilan template menggunakan Template Designer. Ada empat editor template yang bisa Anda gunakan, yaitu :
·         Template : digunakan untuk mendesain tipe dan jenis tampilan template.
·         Background : digunakan untuk mendesain warna atau tampilan latar Blog.
·         Layout : digunakan untuk mengatur jumlah kolom serta letak kolom layout yang ada di dalam blogspot.
·         Advance : digunakan untuk melakukan perubahan/desain font dari segi jenis font, warna, dan latar belakang.
3. Ketika menggunkan Template Designer, Anda dapat langsung malihat tampilan Preview yang ada di bawahnya. Dengan begitu ketika Anda mendesain, dapat langsung melihat hasilnya pada bagian bawah Template Designer.
4. Pertama kali, Anda dapat membuat bagian template. Pada bagian template ini, Anda dapat memilih tipe template apakah Simple, picture windows, awesome inc, atau lainnya. Anda dapat mengklik pada bagian template yang Anda kehendaki. Setelah itu Anda dapat memilih jenis dari template yang ada di bawahnya dengan cara mengklik pula. Sedangkan pada bagian Line in Blog merupakan tampilan template Anda sebelum mengalami perubahan (awal).
5. Selanjutnya manentukan background. Pertama Anda klik opsi Background yang ada di sisi kiri Template Designer. Setelah itu Anda dapat memilih Background untuk tampilan Blogsopt Anda. Pilih backgroud sesuai dengan tema blog yang Anda buat. Setelah selesai memilih, klik Done.
6. Jika Anda mempunyai background sendiri, Anda dapat menggunkannya sebagai backgroud blogspot milik Anda. Caranya klik tombol Upload Image pada halaman pemilihan background. Kemudian klik Browse untuk mencari letak background yang Anda simpan di dalam komputer. Setelah mendapatkannya, klik Open untuk menampilkan ke dalam pemilihan background pada Template Designer.
7. Jika gambar sudah masuk, maka akan ditampilkan di dalam Thumbnail yang adadi Template Designer. Jika sudah, klik Done untuk menyimpan hasil perubahan.
8. Setelah selesai, Anda dapat mengatur pada bagian Alignment, maupun tile pada gambar Background. Anda dapat sesekali melihat tampilan preview blog yang ada di bawah Template Designer.
9. Langkah selanjutnya bagian ini cukup penting juga, yaitu membuat dan mengatur layout. Layout ini untuk menentukan kolom yang ada di dalam blogspot. Pada tahap ini Anda dapat melakukan pengaturan untuk Body Layout, Footer Layout, dan Adjust Layout.
10 Pada bagian pertama, Body Layout merupakan bagian untuk kolom yang ada di dalam body template. Pada saat pengaturan bagian ini Anda diminta memilih style body layout sesuai  dengan kebutuhan Anda. Pada bagian Preview dalam pengaturan ini akan ditampilkan Page elements yang ada di blogspot. Page Elements tersebut akan sesuai menurut body layout yang Anda pilih.
11. Untuk memilih tampilan Layout Body sesuai dengan pilihan Anda, klik salah satu pilihan pada Body Layout.
12. Setelah memilih Layout Body, Anda dapat memilih Footer Layout. Klik pilihan Footer Layout, kemudian pilih salah satu style untuk blog Anda. Desain Footer Layout ini juga mempengaruhi latak dan ukuran di dalam Page Element, sehingga Anda nantinya akan bisa menambahkan widget ke dalam bagian footer.
13. Setelah selesai memilih Footer Layout, Anda dapat memilih Adjust Width. Adjust Width berfungsi untuk mengatur lebar body layout pada sidebar. Anda hanya menggeser ke keri dan kanan pada tool yang telah disediakan untuk mengatur lebar dari keseluruhan blog dan sidebar.
14. Pada saat mengatur ukuran lebar Entire blog  dan sidebar, maka di dalam peview langsung ditampilkan, sehingga Anda dapat dengan mudah mengetahui perubahan  yang sedang Anda lakukan. Pada bagian Entire Post, Anda dapat memperlebar atau memperkacil bagian tersebut dengan menarik tool ke kanan dan ke kiri. Ke kiri ( min = kecil ) dan Ke kanan ( max = besar ).
15. Untuk mengatur bagian sidebar, caranya sama pada saat Anda mengatur bagian kolom postingan.
16. Jika Anda kurang cocok dengan pengaturan untuk Adjust layouts, Anda dapat kembali ke dalam setingan ukuran awal dengan cara mengklik pada link Reset width to template default, maka ukuran lebar dari kolom akan kembali ke semula (normal).
17. Selanjutnya untuk pengaturan lainnya, yaitu mengatur font yang ada di dalam blogspot. Anda dapat mengatur bagian font page, Link, Blog Title, dan lainnya.
18. Jika Anda mengatur font pada opsi Advance, maka pada preview akan langsung ditampilkan perubahan di dalamnya.
19 Jika semua pengaturan sudah dilakukan, maka Anda dapat menyimpan hasil perubahan dengan cara mengklik pada tombol Apply to Blog yang ada pada bagia pojok kanan atas.
20. Jika telah usai, maka Anda dapat melihat hasil perubahan template pada blogspot Anda. Dengan demikian Anda telah memiliki blog baru dengan tampilan template buatan sendiri.
Terima kasih telah Membaca...
Sumber :
Adi, Arista Prasetyo dan Ridwan Sanjaya.2010.Trik Rahasia Desain Blog untuk Cari Duit.Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Cara Ganti Template Baru (XML) dari Blogspot


Untuk mengganti tampilan template baru (XML) dari Blogspot, berikut ini langkah-langkahnya :
1. Masuklah ke dalam pengaturan Blogspot milik Anda, dengan masuk ke dalam tab Design kemudian klik opsi Edit HTML.
2. Setelah itu akan ditampilkan halaman pengaturan template. Pada bagian Edit Template yang memuat kode HTML digunakan untuk mengganti template klasik. Berhubung di sini yang dibahas adalah pemilihan template baru (XML) dari Blogspot, maka klik pada Select Layout Template.
3. Setelah itu Anda akan masuk ke dalam halaman pemilihan Layout Template. Di dalam setiap desain, akan ada empat pilihan tipe template.
4. Pilihlah tipe template yang ada di dalam desain yang telah disediakan. Untuk memilih tipe template di dalam salah satu desain, klik pada combo box. Kemudian untuk melihat preview tampilan template, klik pada preview template.
5. Setelah klik preview template, maka akan muncul halaman untuk melihat tampilan sementara.
6. Jika Anda sudah merasa cocok dengan tampilannya, maka Anda dapat menyimpannya dengan cara mengklik pada tombol Save Template.
7. Jika telah usai, Anda dapat melihat tampilan halaman Blogspot yang baru. Bukalah blog milik Anda ke dalam browser, akan ditampilkan template yang baru.
Catatan : Keuntungan Anda mengganti template menggunkana template baru (XML) adalah, bagi Anda yang tidak pahan dengan pemrograman, dapat dengan mudah mengatur bagian Page Elements untuk menambahkan widget maupun aksesori lainnya untuk Blogspot. Sedangkan jika Anda menggunakan template klasik, Anda harus paham pemrograman untuk menambahkan widget maupun aksesori lainnya.
Sumber :
Adi, Arista Prasetyo dan Ridwan Sanjaya.2010.Trik Rahasia Desain Blog untuk Cari Duit.Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Contact Form

Name

Email *

Message *