1.
Teh herbal
Teh herbal adalah sebutan untuk
ramuan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering untuk membuat minuman yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan
Jiaogulan. Walaupun disebut "teh", ramuan atau minuman ini tidak mengandung daun dari
tanaman teh (Camellia sinensis).
Contoh
:
a. Teh Mint
Bahan-bahan
membuat teh mint :
- Daun mint
4 lembar
- Air panas 1 cangkir
Cara membuat
teh mint :
- Cuci daun
mint hingga bersih
- Setelah
dicuci masukkan kedalam cangkir kemudian tuangi air panas.
- Minum
selagi hangat
Khasiat teh
mint : 1. Menyegarkan tubuh
2. Mengobati gangguan perut
b. Teh Serai
Bahan-bahan
membuat teh serai :
- Batang
serai 1 batang
- Air panas 1 cangkir
Cara membuat
teh serai : 1. Cuci serai hingga bersih lalu iris halus.
2. Masukkan
serai kedalam cangkir, lalu tuangi air panas.
3. Minum selagi hangat.
Khasiat teh
serai : 1. Manghangatkan badan
2. Melancarkan sirkulasi darah
3. Mengurangi gejala flu
c. Teh Jahe
- Jahe 1
potong
- Air mendidih 1 cangkir
Cara membuat
teh jahe :
- Bakar jahe
hingga aromanya keluar, lalu kerik kulitnya.
- Jahe yang
sudah bersih dimemarkan, masukkan dalam cangkir, lalu tuangi dengan air
panas.
- Minum
selagi hangat
Khasiat teh
jahe : 1. Mengurangi batuk
2. Meredakan nyeri
3. Menenangkan
4. Mengobati pilek
d. Teh Daun Sirsak
Daun sirsak ternyata dapat
digunakan untuk obat kanker yaitu dengan merebus daunnya dan meminum air hasil
rebusan tersebut.
Cara membuat teh daun
sirsak :
- Pilih 2 - 3 daun sirsak dari pohon sirsak (urutkan dari daun yang paling atas). Pastikan bahwa daun tidak terlalu matang. Daun dewasa biasanya berwarna lebih hijau.
- Tambahkan 1 cangkir air dalam panci kecil dan didihkan.
- Potong daun sirsak menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dengan merobeknya terpisah, masing-masing daun dalam tiga bagian.
- Tempatkan daun sirsak di cangkir (kaca, gelas) dan tuangkan air mendidih di atasnya lalu tutup untuk 1/2 - 1 jam.
- Minum hangat atau dingi. Dapat menambahkan gula dan susu untuk rasa.
e. Teh Rosella (Hibiscus
sabdariffa Linn.)
Cara membuat :
1.
Ambil sekitar 3-4 kelopak rosella segar/yang sudah dikeringkan,
2.
Cuci bersih dan belah dua.
3.
Seduh dengan 200 ml air panas, aduk sambil sedikit ditekan-tekan kelopak
bunganya
hingga air berwarna merah, saring.
4.
Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis dan 3 sdm madu. Sajikan hangat.
5.
Jika perlu tambahkan gula jika rasanya terlalu kecut.
2. Gargarisma (obat kumur)
Gargarisma atau obat kumur adalah sediaan berupa
larutan yang umumnya dalam bentuk pekat yang diencerkan terlebih dahulu sebelum
digunakan, dimaksudkan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan.
Tujuan utama penggunaan obat kumur adalah dimakudkan agar obat yang tekandung
didalamnya dapat langsung terkena selaput lendir disepanjang tenggorokan dan
tidak dimaksudkan dimaksudkan menjadi pelindung selaput lendir. Oleh karena itu
obat berupa minyak yang memerlukan zat pengsuspensi dan obat yang yang bersifat
lendir sesuai untuk dijadikan obat kumur. Penyimpanan dalam wadah berupa botol
warna susu atau wadah lain yang cocok. Penandaannya dalam wadah botol berupa
botol warna susu atau warna lain yang cocok. Penandaan pada etiket harus
juga tertera :
1. Petunjuk pengenceran sebelum digunakan
2. "Hanya untuk kumur, jangan ditelan”
Contoh Gargarisma :
a.
Obat kumur Mint
Bahan :
- 1 cangkir air
- 1/4 cangkir air soda
- 4 tetes gliserin sayur
- 1 st jelly lidah buaya
- 10 tetes peppermint atau spearmint
Metode:
Tambahkan soda, gliserin dan lidah buaya ke dalam air mendidih. Biarkan
dingin sampai suhu kamar lalu tambahkan peppermint atau spearmint dan kocok.
Simpan dalam botol kedap udara.
b. Obat kumur Lemon
Campur 1/2 cangkir air
soda, 1 st jelly lidah buaya, 10 tetes minyak essential lemon, 4 tetes gliserin
sayur, dan 1 cangkir air. Kocok dan simpan dalam botol.
c. Obat Kumur Rosemary-Mint
Campur 1 st daun mint, 1
st biji adas, 2 1/2 cangkir air mineral dan 1 st daun rosemary. Lalu
masukkan dalam air mendidih selama 15-20 menit. Kemudian saring dan dinginkan.
d. Obat kumur Soda Kue
Campur 2 ons air mineral, 1-2 tetes minyak peppermint, 1/4 st soda kue dan
1 tetes minyak teh.
3. Tingtur
Tingtur adalah sediaan cair yang
dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia dalam pelarut yang tertera
pada masing-masing manografi. Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat
menggunakan 20% zat khasiat dan 10% untuk zat khasiat keras.
Contoh Sediaan Tinctura :
a. Tingtur Kina (Chinae Tinctura)
Cara pembuatan :
perkolasi 20 bagian kulit kina yang diserbuk agak kasar (22/60) dengan etanol
70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, jika perlu
encerkan dengan etanol 70% hingga memenuhi syarat.
b. Tingtur Gambir (Catechu Tinctura)
Cara pembuatan :
maserasi 200 g gambir yang telah diremukkan dengan 50 g kulit kayu manis yang
telah dimemarkan dengan 1000 ml etanol 45%, biarkan selama 7 hari, serkai,
jernihkan dengan penyaringan.
c. Tingtur Kemenyan ( Benzoes Tinctura)
Cara pembuatan :
Larutkan 20 bagian serbuk (6/8) dalam 100 bagian etanol 90 %, saring.
d. Tingtur Jeruk Manis (Aurantii Tinctura)
Cara pembuatan : 8
bagian kulit buah jeruk manis yang telah dipotong-potong halus, maserasi dengan
etanol encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
e. Tingtur Cabe (Capsici Tinctura)
Cara pembuatan :
maserasi 100 g serbuk (10/24) cabe dengan campuran 9 bagian etanol 95 % dan 1
bagian air selama 3 jam. Perkolasi dengan cepat hingga diperoleh 1000 ml
tingtur.
f. Tingtur Kayu Manis (Cinnamomi Tinctura)
Cara pembuatan :
perkolasi 20 bagian serbuk (44/60) kulit kayu manis dengan etanol encer hingga
diperoleh 100 bagian tingtur.
4. Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan kering,
kental, atau cair dibuat dengan penyari simplisia menurut cara yang cocok, di
luar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus
menjadi serbuk.
Contoh-contoh Ekstrak :
1. Ekstrak Belladonae
Cara pembuatan : perkolasi 100 bagian serbuk belladon
(85/100) dengan campuran etanol encer dan larutan dalam air asam asetat 2% v/v
volume sama sehingga alkaloida tersari sempurna. Suling etanol dengan perkolat,
biarkan di tempat sejuk selama 24 jam. Tambahkan talk, saring, cuci sisa dengan
100 bagian air. Uapkan filtrat menurut cara yang tertera pada extracta hingga
diperoleh ekstrak kental. Ekstrak ini berkadar 1,3% alkaloida.
Penyimpanan : Ekstrak belladon dapat disimpan dalam
persediaan dalam bentuk serbuk kering yang dibuat sebagai berikut :
Gerus 1 bagian ekstrak dengan 2 bagian pati
beras atau laktosa, keringkan pada suhu tidak lebih dari 30 0C, tambahkan sejumlah pati beras atau laktosa hingga
tepat 3 bagian. Simpan dalam wadah berisi zat pengering.
2. Ekstrak Hiosiami (Hyosyami Extractum)
Cara pembuatan : sama dengan cara pembuatan
Belladonae Extractum yang dibuat dari serbuk hiosiamin
Ekstrak hiosiami kental disimpan dalam
persediaan dalam bentuk serbuk yang dibuat sebagai berikut :
Gerus 1 bagian ekstrak dengan 2 bagian pati
atau laktosa keringkan pada suhu tidak lebih dari 80 0C, tambahkan sejumlah pati atau laktosa kering
hingga tapat 3 bagian. Simpan dalam wadah berisi zat pengering.
3. Ekstrak Akar Manis (Glycyrrhizae Succus Extractum)
Cara pembuatan : penyarian dilakukan dengan air
mendidih kemudian diuapkan hingga kering.
4. Ekstrak Kelembak (Rhei Extractum)
Cara pembuatan : perkolasi serbuk (8/24)
kelembak dengan campuran yang terdiri dari etanol 90% dan air volume sama,
hingga perkolat terakhir hampir tidak berwarna, uapkan perkolat hingga
diperoleh ekstrak kering.
5. Ekstrak Kina (Cinchonae Extractum)
Cara pembuatan : maserasi 100 bagian serbuk
(34/40) kulit kina dengan 50 bagian campuran 35 bagian HCl encer p, 20 bagian
gliserol p, 45 bagian air selama 24 jam, pindahkan ke dalam perkolator.
Perkolasi mula-mula dengan 50 bagian sisa campuran di atas yang diencerkan
dengan 450 bagian air, kemudian dengan air secukupnya hingga 2 tetes perkolat
terakhir jika di tambah 8 tetes larutan Na2CO3p tidak keruh. Uapkan segera perkolat hingga
diperoleh 90 bagian, dinginkan, tambahkan 100 bagian etanol. Ekstrak ini
berkadar 6 – 8 % alkaloida.
No comments:
Post a Comment
comment nya jangan lupa yaaaaa...;-)