Introduce
Cryptosporidiosis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh cryptosporidium, protozoa. Gejala utama adalah kram perut dan diare.
©Infeksi Cryptosporidium telah dilaporkan terjadi pada manusia dan aneka ternak dan binatang peliharaan maupun asli.
©Walaupun terdapat banyak jenis Cryptosporidium, hanya satu saja yaitu Cryptosporidium parvum yang dianggap penyebab infeksi pada manusia.
©Cryptosporidiosis telah dilaporkan ke Departeman Kesehatan NSW sejak 1996. Jumlah kejadian di NSW cenderung naik pada bulan-bulan musim panas.
Karakteristik umum Cryptosporidium
©Cryptosporidium adalah protozoa patogen dari divisi Apicomplexa dan menyebabkan penyakit diare yang disebut cryptosporidiosis. Jenis Apicomplexan patogen lainnya yaitu parasit Plasmodium (malaria) dan Toxoplasma (toksoplasmosis). Tidak seperti Plasmodium, yang penularannya melalui vektor nyamuk, Cryptosporidium tidak memanfaatkan seekor serangga vektor pun dan mampu menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu host, sehingga cysta-nya dikeluarkan bersamaan dengan kotoran dan mampu menular ke host baru.
©Infeksi cryptosporidiosis biasanya bersifat infeksi akut jangka pendek, namun dapat menjadi parah dan sulit disembuhkan pada anak-anak dan individu dengan immunocompromised (seperti pasien AIDS). Pada manusia, ia akan tetap berada di usus terbawah dan dapat bertahan disana sampai lima bulan
Penularan
©Infeksi penyakit ini dari material yang terkontaminasi seperti tanah, air, makanan yang tidak dimasak atau telah kontak dengan kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi.
©Kontak kemudian ditransfer ke mulut dan ditelan. Hal ini terutama terjadi diantara mereka yang biasa kontak dengan air tawar saat berenang.
©Tingginya resistensi oocysts Cryptosporidium terhadap disinfektan seperti khlor memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama dan masih dalam kondisi siap menginfeksi.
Penyebarannya
• Cryptosporidium terdapat di dalam kotoran manusia dan hewan yang terkena dan tersebarnya dari kotoran ke mulut.
• Penyakitnya ditularkan bila parasit itu masuk ke dalam tubuh.
• Ditularkannya paling sering dari:
l hubungan manusia, terutama dalam keluarga dan di antara anak-anak
kecil misalnya pusat penjagaan anak,
lminum air yang tercemar,
lberenang di kolam renang yang tercemar,
lmakanan meskipun jarang,
lmenangani binatang yang terkena,
lulah seksual yang berkaitan dengan kotoran.
©Pengidapnya paling berbahaya bila sedang menceret tetapi parasit ini bisa keluar selama berminggu-minggu setelah gejalanya hilang.
Gejala
• Gejala Cryptosporidiosis paling sering adalah menceret air, kejang perut, demam, mual dan muntah. Gejala-gejala ini bisa menjurus ke berat badan turun dan kehabisan cairan tubuh.
• Tanda pertama penyakitnya muncul di antara 1-12 hari (rata-ratanya 7 hari) sesudah orangnya terkena.
• Ada kalanya gejalanya tidak ada sama sekali. Namun, orang demikian itu masih bisa menulari sesamanya.
• Kebanyakan orang sehat bisa sembuh sebelum 2 minggu.
• Orang yang sistem ketahanannya lemah bisa mendapat gejala lebih parah yang berlangsung berminggu-minggu.
DIAGNOSA
Untuk mendiagnosa cryptosporidiosis, seorang dokter mengirimkan contoh tinja untuk diteliti untuk pelepasan protein oleh parasit (tes antigen). Pendekatan lain adalah meneliti tinja di bawah mikroskop, tetapi beberapa contoh tinja kemungkinan diperlukan untuk menemukan parasit.
©Ada banyak tes diagnostik untuk Cryptosporidium, diantaranya secara mikroskopis, staining (pemberian noda), dan deteksi dari antibodi.
lMikroskopis dapat membantu mengidentifikasi oocysts pada kotoran. Untuk meningkatkan peluang mencari oocysts, ahli diagnosa harus memeriksa minimal 3 sampel kotoran.
lTeknik Staining yaitu dengan memberikan asam-fast staining, yang akan memberikan noda merah pada oocysts. Sebagian dari usus kecil dapat dicemarkan dengan hematoxylin dan eosin (H & E), yang akan menampilkan oocysts yang melekat pada sel epithelial.
lDeteksi antigen merupakan cara lain untuk mendiagnosa penyakit. Ini dapat dilakukan dengan Direct Fluorescent Antibody (DFA).
©Polymerase chain reaction (PCR) bisa juga digunakan untuk mendiagnosa cryptosporidiosis. Ia bahkan dapat mengidentifikasi jenis Cryptosporidium tertentu.
Pengobatan
©Tidak ada obat yang bisa diandalkan untuk pengobatan radang usus cryptosporidium. Obat tertentu seperti paromomycin, atovaquone, nitazoxanide, dan azithromycin kadang-kadang digunakan, tetapi biasanya hanya memiliki efek sementara. Kesulitan ini terutama terjadi untuk orang dengan penyakit parah dan sistem kekebalan yang lemah.
©Pengobatan bisa manjur pada tahap awal penyakit. Cairan-cairan perlu terus diganti secara oral (banyak minum). Dalam situasi langka, cairan darah mungkin diperlukan. Antibiotik biasanya tidak bermanfaat, dan kekambuhan ulang sering terjadi.
1.Pada immunokompeten (imun sehat)
Mayoritas individu dengan immuno-kompeten mengalami penyakit ini dalam waktu singkat (kurang dari 2 minggu) yang membutuhkan perawatan dengan pencegahan pada dehidrasi yaitu banyak minum air dan kadang-kadang menggunakan obat anti-diarrhoeal. Nitazoxanide adalah salah satu obat yang telah disetujui FDA (badan obat-obatan USA) untuk digunakan pada orang dengan immunocompetent untuk memerangi diare. Spiramycin dapat membantu memperpendek lama diare pada anak-anak.
2. Pada immunocompromised (imun rendah)
©Pada immunocompromised seperti pengidap AIDS, penyembuhan penyakit cryptosporidiosis berjalan lambat atau bisa juga tidak dapat disembuhkan sama sekali. Sering menyebabkan kondisi parah dan permanen terutama dalam bentuk diare berair yang digabungkan dengan menurunnya kemampuan usus untuk menyerap gizi.
©Hasilnya adalah penyakit akan semakin parah : dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, kekurangan gizi, kekurangan tenaga, dan akhirnya mati. Spiramycin dapat membantu dalam merawat pasien diare yang sedang dalam tahap awal AIDS.
©Saat ini, pendekatan yang terbaik adalah bagaimana meningkatkan status kekebalan pada pasien dengan immunodefisiensi. Probiotic Saccharomyces boular dii dijual melalui apotik-apotik dan toko-toko kesehatan (dengan nama merek obat Florastor di Amerika Serikat dan DiarSafe di Inggris) telah ditemukan untuk menjadi bermanfaat dalam perawatan diare dan gejala penyakit lainnya termasuk cryptosporidium. Parenteral octreotide asetat dapat membantu menurunkan jumlah kotoran yang keluar.
Resiko terpapar penyakit ini
©Cryptosporidiosis ditemukan di seluruh dunia. Itu menyebabkan 50,8% penyakit dari air disumbangkan oleh parasit. Kelompok berikut ini memiliki risiko yang tinggi terkena Cryptosporidium:
lOrang yang secara teratur berenang di kolam renang (kemungkinan terminum air kolam renang) dengan sanitasi yang kurang (Beberapa jenis Cryptosporidium tahan terhadap khlor),
lPerawat anak-anak,
lOrang tua dari anak-anak yang terinfeksi,
lOrang yang merawat orang lain dengan cryptosporidiosis,
lWisatawan international,
lOrang yang berkemah di alam terbuka, yang minum air di alam tanpa di-filter/masak terlebih dahulu,
lOrang yang menangani ternak yang terinfeksi, dan
lOrang yang terkena kotoran manusia melalui kontak seksual.
Pencegahan
Agar terhindar dari Cryptosporidiosis:
• selalu cucilah tangan dengan teliti memakai sabun dan kucuran air setelah ke WC, menangani binatang, mengganti popok atau berkebun dan juga sebelum menyediakan makanan minuman,
• jangan minum air mentah umpamanya dari kali, arus air, bendungan dan telaga - dengan cara merebus air sumber ini 1 menit pun aneka kuman, termasuk penyebab Cryptosporidiosis akan mampus.
Agar tidak menyebarkan Cryptosporidiosis:
• suruhlah anak kecil yang menceret untuk membolos sekolah, prasekolah, penjagaan anak atau kelompok bermain hingga menceretnya sudah tuntas,
• pengolah makanan, karyawan penjagaan anak dan layanan kesehatan yang terkena seyogyanya tidak bekerja dulu sampai menceretnya berhenti,
• sekurangnya seminggu sesudah menceretnya berhenti, jangan mandi di kolam renang atau pusat hiburan air lainnya dan jangan pinjam-meminjam seprai dan handuk.
Thanks
No comments:
Post a Comment
comment nya jangan lupa yaaaaa...;-)